Kemasan fleksibel atau flexible packaging adalah kemasan yang terbuat dari material yang memiliki fleksibilitas (cukup elastis serta bentuknya dapat diubah-ubah). Berbeda dengan jenis kemasan seperti kemasan rigid, kemasan fleksibel merupakan kemasan yang paling banyak digunakan karena dapat dibuat menjadi beberapa bentuk kantong produk.
kemasan fleksibel atau flexible packaging biasanya menggunakan material seperti plastik PE, aluminium foil, nylon, atau kertas kraft.
Nantinya, material akan diolah seperti diberikan cetak design menjadi bentuk kantong kemasan siap pakai. Kantong kemasan fleksibel dapat digunakan untuk mengemas berbagai macam produk seperti produk makanan dan minuman, bahan setengah jadi, bahkan produk kimia rumah tangga.
Karena kemampuan kemasan fleksibel yang mampu menyimpan beragam jenis produk. Kemasan fleksibel menjadi kemasan yang paling banyak digunakan pada banyak industri terutama industri seperti FMCG (Fast Move Customer Good).
Penggunaannya yang besar tidak hanya terjadi di Indonesia. Di Amerika sendiri, kemasan yang menggunakan bahan fleksibel telah menyumbang keuntungan perusahaan hingga 34,8 miliar USD pada tahun 2020. Data tersebut menggambarka betapa packaging jenis ini memiliki tingkat penggunaan yang tinggi.
Material Kemasan Fleksibel
Kemasan fleksibel bahan baku yang digunakan umumnya terbuat dari material dasar plastik dan kertas. Berikut beberapa material kemasan fleksibel :
- Plastik film PE
- Polyvinyl Chloride (PVC)
- High Density Polyethylene (HDPE)
- Low Density Polyethylene (LDPE)
- Polypropylene (PP)
- Kertas kraft
Baca Juga :
Anti Static Bar China
Lapisan Layer Dalam Flexible Packaging
Kemasan fleksibel terdiri dari beberapa lapisan yang memiliki peran khusus dalam menjaga kualitas dan daya tahan kemasan, paling tidak, terdapat 3 lapisan utama yang membentuk kemasan fleksibel. Berikut ini adalah lapisan umum digunakan :
1. Lapisan Cetak (Printing Layer)
Lapisan cetak bertujuan untuk menyerap tinta dengan baik, memberikan warna dan pola menarik pada kemasan. Selain itu, lapisan ini harus tahan terhadap panas, memiliki titik leleh yang tinggi, serta permukaan yang halus dan rata. Contoh bahan yang sering digunakan untuk lapisan cetak adalah OPP dan PET.
2. Lapisan Penghalang (Barrier Layer)
Lapisan penghalang berfungsi untuk melindungi kemasan dari kelembaban, air, dan gas yang dapat merusak bentuk, rasa, dan daya tahan produk di dalamnya. Beberapa contoh bahan yang umum digunakan untuk lapisan penghalang adalah Aluminium Foil, PET, OPP, Ony, VmPET, dan VmCPP.
3. Lapisan Penyegel (Seal Layer)
Lapisan ini adalah bagian yang memiliki titik leleh rendah, tidak tahan terhadap panas, dan permukaan yang cukup halus. Layer seal bertugas untuk menyegel kemasan dan menjaga kualitas produk di dalamnya. Contoh bahan yang sering digunakan untuk lapisan penyegel adalah CPP, PP, dan LDPE.
Contoh Produk Flexible Packaging
Banyak contoh produk dari kemasan fleksibel yang dapat ditemui setiap harinya. Produk yang umum ditemukan seperti :
- Kemasan sachet (Three Side Seal)
- Kemasan Pouch (Center Seal, ataupun standup pouch)
- Flexible Wrap (Pembungkus)
- Rollstock.
Proses Produksi Kemasan Fleksibel
Untuk mencapai hasil produksi yang maksimal, kemasan fleksibel dibuat dari proses produksi yang cukup kompleks dengan mesin-mesin yang memiliki kemampuan-kemampuan tertentu. Berikut beberapa proses pembuatannya :
1. Proses Printing
Pada tahap ini, material dasar kemasan seperti plastik dan kertas berbentuk roll besar akan dicetak dan diberikan desain khusus yang akan digunakan sebagai wajah kemasan. Untuk proses percetakan, kemasan akan dicetak menggunakan beberapa mesin cetak kemasan seperti rotogravure, flexo, atapun mesin printing digital.
Setelah mencetak plastik menjadi sebuah kemasan, biasanya material juga diberikan beberapa tambahan laminasi untuk membuat tampilan lebih menarik.
2. Proses Slitting
Selanjutnya, setelah kemasan dicetak, gulungan-gulungan besar yang dibuat akan melewati fase slitting (pemotongan) sesuai dengan ukuran dari kemasan yang ingin dibuat.
Proses slitting atau pemotongan pada kemasan umumnya menggunakan mesin besar yang disebut mesin slitter atau mesin slitter.
3. Proses Bag Making
Terakhir, tahap final pembuatan kemasan atau yang biasa dikenal dengan proses bag making adalah tahap pembentukan gulungan kemasan yang sudah melalui tahap slitting kemudian dilipat dan diberikan sealing kemasan untuk membuat suatu bentuk kemasan siap pakai.
Proses ini memerlukan mesin khusus yang biasa dikenal dengan bag making machine atau pouch making machine.
Kelebihan Flexible Packaging
Kemasan fleksibel memiliki beberapa kelebihan yang membuat kemasan ini menjadi kemasan yang populer terutama dalam industri, diantaranya :
1. Memiliki Berat Massa yang Ringan
Kemasan fleksibel terbuat dari material yang plastik dan kertas yang memiliki berat massa yang kecil sehingga para customer dapat dengan nyaman membawa produk kemanapun tanpa merasa kesulitan. Selain itu, bentuknya yang dapat menyesuaikan sekitar baik itu produk di dalam maupun kemasan luar sehingga dapat memudahkan penyimpanan produk.
2. Spesifikasi yang Beragam
Material kemasan fleksibel memiliki banyak jenis material serta spesifikasi-spesifikasi khusus yang dapat dipilih dan disesuaikan dengan produk yang akan di kemas membuat kemasan jenis ini dapat digunakan oleh banyak produk seperti
3. Pilihan Kostumisasi
Kemasan yang dibuat dari bahan fleksibel memiliki kelebihan khusus yaitu pilihan kostumisasi yang banyak, seperti printing warna yang beragam, penambahan beberapa spesifikasi seperti spout, zipper, dan lain sebagainya.
Ciptakan Flexible Packaging Terbaik !
Jika anda adalah seorang pebisnis ataupun pelakua pembuatan kemasan fleksibel. Anda dapat mempercayakan segala kebutuhan fleksibel packaging anda seperti mesin dan equipment flexible packaging anda seperti bag making machine ataupun anti static bar kepada kami dengan harga yang terjangkau. Anda hanya perlu menghubungi kami pada kontak yang tersedia.
0 on: "Flexible Packaging | Kemasan Fleksibel : Penjelasan, Arti , Material, dan Cara Pembuatan"